polresta bidik kos-kosan di kedaton bandarlampung sebagai sarang begal

BANDARLAMPUNG – Pihak Polresta Bandarlampung menyeriusi dugaan adanya kos-kosan yang kerap dipakai para begal. Polresta menduga para begal memanfaatkan kos-kosan di wilayah Kecamatan Kedaton sebagai tempat transit (safe house).
Kasubbag Humas Polresta Bandarlampung AKP Titin Maezunah membenarkan hal ini. Karena itu, kos-kosan di Kecamatan Kedaton mendapat perhatian khusus polresta. ’’Hasil dari penyelidikan, diduga sementara ada tempatnya di sekitaran Kecamatan Kedaton,” katanya saat dikonfirmasi via ponsel kemarin.
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, tim bentukan polresta mengusut begal terus berjalan. Tim yang bernama Kring Serse ini tugasnya khusus menyelidiki tempat kos-kosan yang diduga jadi persembunyian para begal. ’’Sudah dibentuk tim Kring Serse. Tugas khususnya menyelidiki kos-kosan yang diduga tempat persembunyian para begal,” ujarnya di mapolresta kemarin.
Tim Kring Serse melengkapi satu tim lain yang sudah dibentuk. Yakni Pemburu Begal. Tugas Pemburu Begal adalah mengejar dan antisipasi aksi pembegalan.


     style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
     data-ad-client="ca-pub-9974709405154053"
     data-ad-slot="4945867729">

Dery membenarkan, berdasarkan hasil pantauan tim Kring Serse, ada sejumlah tempat kos-kosan yang jadi lokasi persembunyian begal. Namun, anggota tidak bisa gegabah menggerebek. ’’Perlu penyelidikan lebih dalam. Kami tidak mau ada kesalahan dalam penangkapan. Yang jelas ada tempatnya,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Lampung Police Watch (LPW) M.D. Rizani menilai, aksi begal yang marak terjadi di Bandarlampung bukanlah musiman. Karena itu, seharusnya kepolisian membuat formula untuk mengantisipasinya.
Menurutnya, hampir sejumlah daerah di kota ini begal pernah beraksi. ’’Bagaimana tidak, aksi begal kan sering terjadi di lokasi dan jam yang sama. Seperti halnya sering terjadi pembegalan di Jl. Pagar Alam, Gg. PU, Kecamatan Kedaton; Jl. Sultan Agung, Wayhalim; Bukit Camang; dan daerah Jl. P. Tirtayasa, Kecamatan Sukabumi,’’ ujarnya, Minggu (13/7).
Rizani berharap polisi harus lebih memaksimalkan patroli untuk menjamin rasa aman warga. Selain itu, harus melibatkan warga. Dia juga menyarankan agar polisi memasang kamera close circuit television (CCTV) traffic light di jalur-jalur rawan. ’’Kan polisi sudah menerapkannya di jalur kemacetan,’’ ungkapnya

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "polresta bidik kos-kosan di kedaton bandarlampung sebagai sarang begal"

Top reviews